MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNG BATU SAMBUNG MAKMUR

Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi di dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting bagi seorang pendidik, dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi maka siswa tidak akan merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan belajar. Fenomena yang masih terjadi sampai saat ini adalah hasil belajar siswa yang tidak maksimal. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa siswa di dalam kelas V di SDN Gunung Batu terdapat beberapa siswa yang masih memperoleh nilai di bawah rata-rata khususnya pada mata pelajaran IPA, sehingga siswa tidak dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang monoton dan hanya berpusat pada guru saja serta menjadikan siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar yang tidak maksimal. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar sisa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan proses pembelajaran dan (2) hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas V SDN Gunung Batu. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara langsung dan bertahap oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gunung Batu yang berjumlah 13 siswa, pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, serta analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dimana menggambarkan data dengan menggunakan kalimat untuk mendapatkan keterangan yang jelas dan terperinci. Urutan kegiatan penelitian mencakup 4 unsur yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh pada aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu pada siklus I pertemuan I yaitu 6, pertemuan kedua yaitu 7 dan pada siklus II pertemuan I yaitu 10, pertemuan kedua yaitu 12, presentase aktivitas klasikal siswa pada siklus I pertemuan I mencapai 60% pertemuan II mencapai 70% dan pada siklus II pertemuan I mencapai 80 % pertemuan II mencapai 90%. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I mencapai 67,75%dan meningkat pada siklus II mencapai 93,5% .