PENGGUNAAN METODE LIFE CYCLE COST PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 KABUPATEN TABALONG

R. Firzal Adam, Adam (2024) PENGGUNAAN METODE LIFE CYCLE COST PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 KABUPATEN TABALONG. Online Repository of Universitas NU Kalimantan Selatan. pp. 1-15.

[thumbnail of PENGGUNAAN METODE LIFE CYCLE COST PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 KABUPATEN TABALONG.pdf] Text
PENGGUNAAN METODE LIFE CYCLE COST PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 KABUPATEN TABALONG.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (946kB)

Abstract

Analisis menyeluruh menyoroti pentingnya penerapan pendekatan proaktif terhadap proses perencanaan awal konstruksi gedung, termasuk pemantauan kondisi berkala, pemeliharaan preventif, dan penggunaan teknologi yang mendukung. Selain itu, integrasi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pemeliharaan gedung memungkinkan pengurangan dampak lingkungan dan penghematan sumber daya.
Life Cycle Cost (LCC) merupakan pendekatan penting dalam perencanaan dan manajemen pada gedung dari tahap permulaan hingga tahap pembongkaran akhir suatu proyek kontruksi, yang termasuk biaya ini adalah biaya perencanaan, biaya perawatan dan biaya pembongkaran. Tujuan diterapkan metode Life Cycle Cost untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai ekonomis dengan mempertimbangkan lokasi, perencanaan teknik dan arsitektur, pembangunan, pengaturan, pengoperasian sampai dengan penggantian dari komponen selama jangka waktu umur rencana bangunan yang ditetapkan.
Suatu bangunan diharapkan mampu menjalankan fungsinya sesuai umur rencana, akan tetapi seiring bertambahnya umur bangunan maka terjadi penurunan kinerja atau daya tahan suatu komponen bangunan yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik factor lingkungan maupun pengunaan bahan material yang kurang baik, sehingga bangunan membutuhkan pemeliharaan selama umur rencana yang ditetapkan. Secara umum metode LCC sangat cocok digunakan dalam menganalisa biaya pemeliharaan pada bangunan gedung karena metode ini menganalisis biaya awal pada saat perencanaan, biaya pemeliharaan, biaya pembongkaran, dan perbaikan.
Berdasarkan Analisis Life Cycle Cost (LCC) Pada Gedung Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, maka didapat total biaya selama periode umur rencana bangunan yaitu sebesar Rp.2.765.890.655,07. Dengan biaya pemeliharaan terdiri dari Biaya pemeliharaan Atap yaitu Rp.470.167.830,91 dengan bobot 17,00 %. Biaya pemeliharaan Plafond yaitu Rp.396.131.932,25 dengan bobot 14,32 %. Biaya pemeliharaan Cat yaitu Rp.470.167.830,91 dengan bobot 18,54 %. Biaya pemeliharaan pelapis lantai dan dinding (keramik) yaitu Rp.1.260.828.317,81 dengan bobot 45,58 %. Dan biaya pembongkaran keseluruhan pada komponen atap, plafond, pelapis lantai dan dinding (keramik), dan upah pengecatan ulang yaitu Rp.125.951.993,76 dengan bobot 4,55 %. Bobot pemeliharaan terbesar adalah biaya pemeliharaan pelapis lantai dan dinding (keramik) yaitu 45,58 %.
Kata kunci : Life Cycle Cost, Efisiensi Biaya, Rencana Pemeliharaan Bangunan.

Item Type: Article
Subjects: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 624 Teknik sipil
Divisions: Fakultas Sains Teknologi dan Kesehatan > Teknik Sipil
Depositing User: Editor Repository Unukase
Date Deposited: 23 Sep 2024 06:41
Last Modified: 23 Sep 2024 06:41
URI: https://repository.unukase.ac.id/id/eprint/159

Actions (login required)

View Item
View Item