MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SDN BENUA RIAM

GINA MALIA, GINA MALIA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SDN BENUA RIAM. Online Repository of Universitas NU Kalimantan Selatan. pp. 1-13.

[thumbnail of MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SDN BENUA RIAM.pdf] Text
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SDN BENUA RIAM.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (706kB)

Abstract

Pendahuluan. Permasalahan dalam pembelajaran membaca pemahaman terjadi pada siswa kelas IV SDN Benua Riam. Rendahnya nilai membaca pemahaman menunjukkan bahwa dari 18 siswa di kelas hanya 6 (33%) siswa yang tuntas KKM 70. Berdasarkan hasil pengamatan,
1) proses pembelajaran belum menggunakan metode membaca, 2) penjelasan materi hanya dengan membaca teks secara bergantian, 3) tidak ada tahapan dalam kegiatan membaca, 5) siswa belum mampu menentukan ide pokok dan kesimpulan dengan tepat sesuai teks bacaan, 6) siswa kurang antusias dalam kegiatan membaca, hanya membaca teks bacaan tanpa memahami isi bacaan dan 7) kosakata siswa terbatas. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa tersebut melalui model pembelajaran Scramble.
Metode penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas.
Analisis data. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklus terdapat dua pertemuan yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dilaksanakan kolaborasi dengan guru kelas IV SDN Benua Riam semester II tahun ajaran 2023/2024 dengan jumlah 18 siswa. Adapun faktor yang diteliti yakni, faktor guru, faktor siswa dan hasil belajar membaca pemahaman melalui model pembelajaran Scramble. Cara pengambilan data melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan yang akan dicapai yakni aktivitas guru dan siswa mencapai ≥80% dengan kriteria sangat baik dan ketuntasan membaca pemahaman siswa secara klasikal mencapai ≥80% dari ketuntasan individu dengan KKM 70.
Hasil dan Pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian, adanya peningkatan setiap siklus pada aktivitas guru, siswa dan hasil membaca pemahaman. Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II pertemuan II meningkat sebesar 92% dengan kriteria sangat baik. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan II meningkat sebesar 86% dengan kriteria sangat baik. Hasil pengamatan pada hasil membaca pemahaman siswa pada siklus I pertemuan I sebanyak 7 siswa tuntas atau sebesar 65% ketuntasan klasikal, pada siklus I pertemuan II sebanyak 9 siswa tuntas atau sebesar 50% ketuntasan klasikal, pada siklus II pertemuan I sebanyak 12 siswa tuntas atau sebesar 67% ketuntasan klasikal dan pada siklus II pertemuan II sebanyak 15 siswa tuntas atau sebesar 83,3%. Ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Scramble dapat meningkatkan hasil membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Benua Riam. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif variasi dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasa agar dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dan meningkatkan motivasi membaca siswa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilaksanakan di kelas IV SDN Benua Riam pada keterampilan membaca pemahaman melalui model pembelajaran Scramble dapat disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran Scramble di Kelas IV SDN Benua Riam berhasil dan optimal. Capaian aktivitas guru sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan persentase 92% kriteria sangat baik.
2. Aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran Scramble di Kelas IV SDN Benua Riam sudah efektif. Capaian aktivitas siswa dengan persentase 86% kriteria sangat baik.
3. Hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Benua Riam melalui model pembelajaran Scramble meningkat dan mencapai indikator ketuntasan belajar. Peningkatan hasil belajar dan ketuntasan klasikal siswa setiap siklus terlihat pada siklus I pertemuan I sebanyak 7 siswa tuntas atau sebesar 65% ketuntasan klasikal, pada siklus I pertemuan II sebanyak 9 siswa tuntas atau sebesar 50% ketuntasan klasikal, pada siklus II pertemuan I sebanyak 12 siswa tuntas atau sebesar 67% ketuntasan klasikal dan pada siklus II pertemuan II sebanyak 15 siswa tuntas atau sebesar 83,3%. Ketuntasan klasikal.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dikemukakan saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah
Model pembelajaran Scramble untuk pembelajaran membaca pemahaman perlu dibangun dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
2. Bagi Guru
Penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan akan membantu siswa dalam menyerap materi pembelajaran, agar lebih bervariasi penerapan Scramble perlu dikombinasikan dengan media pembelajaran lainnya, dan dalam memilih metode maupun model pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Menggunakan model pembelajaran Scramble dapat dikombinasikan dengan teknik serta media pembelajaran yang lainnya agar hasil penelitian lebih bervariasi.

Item Type: Article
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 372 Pendidikan dasar
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Depositing User: Editor Repository Unukase
Date Deposited: 01 Oct 2024 02:22
Last Modified: 01 Oct 2024 02:22
URI: https://repository.unukase.ac.id/id/eprint/217

Actions (login required)

View Item
View Item