MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 BATULICIN IRIGASI

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PESERTA DIDIK KELAS V

SDN 2 BATULICIN IRIGASI
Novia Eka Puspitasari
Pendididkan Guru Sekolah Dasar
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan
[email protected]

Pembelajaran Bahasa Indonesia terutama keterampilan berbicara di SDN 2
Batulicin Irigasi masih banyak mengalami kendala diantaranya pembelajaran
yang cenderung bersifat teacher center, Peserta didik yang bersifat pasif, dalam
proses kegaiatan keterampilan berbicara, dan pemahaman peserta didik terhadap
keterampilan berbicara yang kurang menyebabkan hasil keterampilan berbicara
peserta didik kurang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan inovasi pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran role playing dengan tujuan untuk
mengetahui aktivitas pendidik, aktivitas peserta didik dan hasil keterampilan
berbicara peserta didik kelas V SDN 2 Batulicin Irigasi.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Batulicin Irigasi, Kecamatan Karang
Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu tahun pelajaran 2023/2024. Subjek dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas V yang berjumlah 11 orang yang terdiri
dari 4 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Adapun jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi sebanyak 4 pertemuan.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi dan tes. Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan hasil keterampilan
berbicara peserta didik dan observasi dilakukan untuk mengukur aktivitas peserta
didik dan pendidik dalam pembelajaran. Teknik analisa data dalam penelitian ini
dilakukan dengan distribusi, frekuensi, persentase dan interpretasi.
Berdasarkan hasil analisis data terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II
dimana aktivitas pendidik dalam proses pembelajaran yaitu pada siklus I
Pertemuan 1 yaitu 30 dengan presentase 50%, pertemuan kedua yaitu 36 dengan
presentase 60% dan pada siklus II pertemuan 1 yaitu 41 dengan presentase 68%,
pertemuan kedua yaitu 51 dengan presentase 85%. Persentase keaktifan klasikal
Peserta Didik pada siklus I pertemuan 1 mencapai 45%, pertemuan 2 mencapai
55% dan pada siklus II pertemuan 1 mencapai 64%, pertemuan 2 mencapai 73%.
Hasil keterampilan berbicara peserta didik siklus I mencapai 45% dan meningkat
pada siklus II mencapai 82%.
Berdasarkan temuan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan aktivitas
pendidik, peserta didik dan hasil keterampilan berbicara peserta didik. Hal ini
berarti bahwa model pembelajaran role playing dapat digunakan sebagai alternatif
dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia.
Keywords: Bahasa Indonesia, model pembelajaran role playing, hasil
keterampilan berbicara.