MUHAMMAD ANSHARI and ADE SURYA JAYA NOOR and FARAH HAFIZHA and NISA RAISA SHALEHA (2025) KETAHANAN AIR PERKOTAAN DAN STRATEGI ADAPTIF TATA RUANG KOTA AIR. Online Repository of Universitas NU Kalimantan Selatan.
![[thumbnail of Artikel Repositori AAF - Farah Hafizha (1).pdf]](https://repository.unukase.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Artikel Repositori AAF - Farah Hafizha (1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
Abstract
Pendahuluan. Ketahanan air perkotaan menjadi isu strategis di tengah laju urbanisasi cepat dan dampak perubahan iklim yang memperparah risiko banjir, kekeringan, serta penurunan kualitas air. Kondisi ini menuntut adanya strategi tata ruang adaptif yang mampu mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk memastikan keberlanjutan kota. Penelitian dilakukan karena tantangan air perkotaan di Indonesia, khususnya kota Banjarmasin, semakin kompleks dan membutuhkan solusi berbasis adaptasi serta kolaborasi multi-pemangku kepentingan.
Metode penelitian. Pendekatan kualitatif deskriptif melalui tinjauan pustaka komprehensif dan analisis studi kasus komparatif. Pengumpulan data dilakukan dengan ekstraksi, kategorisasi, dan sintesis sistematis informasi dokumen.
Analisis data. Komparasi antar kasus untuk mengidentifikasi pola, kesenjangan, serta peluang penerapan tata ruang adaptif. Analisis difokuskan pada integrasi konsep ketahanan air dengan prinsip perencanaan adaptif.
Hasil dan Pembahasan. Malang melalui konsep “Kota Spons” mampu meningkatkan rasio penangkapan air hujan dari 35% menjadi 52% dengan penerapan infrastruktur hijau seperti atap hijau, perkerasan berpori, dan taman hujan. Sementara Banjarmasin, menghadapi kerentanan serius akibat kondisi geografis rendah, keterbatasan lahan serta rendahnya partisipasi masyarakat dan sektor swasta.
Kesimpulan dan Saran. Ketahanan air perkotaan tidak hanya persoalan teknis, melainkan juga persoalan tata kelola, sosial dan kebijakan. Tata ruang adaptif sebagai strategi fundamental untuk menghadapi tantangan urbanisasi dan perubahan iklim. Disarankan agar perencana kota di Indonesia memperkuat regulasi berbasis integrasi air–lahan, meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta, serta mengadopsi solusi berbasis alam yang dapat direplikasi sesuai konteks lokal.
Kata Kunci: Banjarmasin; kota spons; ketahanan air perkotaan; tata ruang adaptif; perubahan iklim.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 700 - Seni dan Rekreasi > 720 Arsitektur > 725 Struktur umum |
Divisions: | Fakultas Sains Teknologi dan Kesehatan > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Editor Repository Unukase |
Date Deposited: | 27 Aug 2025 07:29 |
Last Modified: | 26 Sep 2025 05:08 |
URI: | https://repository.unukase.ac.id/id/eprint/467 |