ANALISIS PERBANDINGAN VALUASI SAHAM MENGGUNAKAN FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND DISCOUNT MODEL PADA PERUSAHAAN IDX HIGH DIVIDEND 20

Mariatul Qibtiah, Mariatul (2025) ANALISIS PERBANDINGAN VALUASI SAHAM MENGGUNAKAN FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND DISCOUNT MODEL PADA PERUSAHAAN IDX HIGH DIVIDEND 20. S1 thesis, Universitas NU Kalimantan Selatan.

[thumbnail of BAGIAN I - Mariatul Qibtiah.pdf] Text
BAGIAN I - Mariatul Qibtiah.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (624kB)
[thumbnail of BAGIAN II - Mariatul Qibtiah.pdf] Text
BAGIAN II - Mariatul Qibtiah.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (360kB)
[thumbnail of BAGIAN III - Mariatul Qibtiah.pdf] Text
BAGIAN III - Mariatul Qibtiah.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Valuasi saham merupakan proses untuk menentukan nilai wajar suatu saham yang berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis nilai intrinsik saham pada perusahaan sub sektor barang konsumsi primer (Consumer Non-Cyclicals) yang tergabung dalam indeks IDX High Dividend 20 selama periode 2020–2024, menggunakan tiga pendekatan valuasi, yaitu Free Cash Flow to Equity (FCFE), Free Cash Flow to the Firm (FCFF), dan Dividend Discount Model (DDM). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan data sekunder berupa laporan keuangan, data pasar saham, dividen per saham, dan jumlah saham beredar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan FCFE dan FCFF menghasilkan mayoritas valuasi saham dalam kondisi overvalued, masing-masing sebesar 70% dan 75%, mencerminkan bahwa harga pasar melebihi nilai fundamental berdasarkan proyeksi arus kas. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi emiten dengan kondisi overvalued tertinggi pada masing-masing pendekatan. Sebaliknya, pendekatan DDM menghasilkan 55% saham dalam kondisi undervalued, dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menjadi emiten yang paling konsisten undervalued (80%). Perbedaan ini terjadi karena FCFE dan FCFF mempertimbangkan beban investasi, pembayaran utang, serta arus kas operasional, sedangkan DDM hanya berfokus pada estimasi pembagian dividen. Berdasarkan hasil tersebut, keputusan investasi yang dapat diambil adalah saham-saham yang overvalued menurut FCFE dan FCFF tidak disarankan untuk dibeli, atau bahkan sebaiknya dijual jika telah dimiliki. Sementara itu, saham-saham yang dinyatakan undervalued menurut pendekatan DDM layak untuk dibeli atau diakumulasi, khususnya bagi investor yang berfokus pada strategi pendapatan dividen jangka panjang. Oleh karena itu, pemilihan metode valuasi perlu disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan strategi investasi masing-masing investor. Kata kunci : valuasi saham, FCFE, FCFF, DDM, nilai intrinsik, keputusan investasi, sub sektor barang konsumsi primer, IDX High Dividend 20

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 650 Manajemen dan hubungan masyarakat > 657 Akuntansi
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Sosial Humaniora > Akuntansi
Depositing User: Editor Repository Unukase
Date Deposited: 05 Dec 2025 01:22
Last Modified: 05 Dec 2025 01:22
URI: https://repository.unukase.ac.id/id/eprint/474

Actions (login required)

View Item
View Item