MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 1 TUNGKARAN PANGERAN

ABSTRAK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 1 TUNGKARAN PANGERAN Dini Trias Haryanti Pendididkan Guru Sekolah Dasar Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan dinitriasharyanti12@gmail.com Pembelajaran Bahasa Indonesia terutama keterampilan berbicara di SDN 1 Tungkaran Pangeran masih banyak mengalami kendala diantaranya pembelajaran yang cenderung bersifat teacher center, peserta didik yang bersifat pasif, dalam proses kegiatan keterampilan berbicara dan pemahaman siswa terhadap keterampilan berbicara yang kurang menyebabkan hasil keterampilan berbicara peserta didik kurang. Sehingga dibutuhkan inovasi belajar melalui metode pembelajaran role playing guna memahami kegiatan guru dan siswa serta hasil keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN 1 Tungkaran Pangeran. Studi dilakukan di SDN 1 Tungakaran Pangeran, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu tahun pelajaran 2023/2024. Subjek dalam studi ini yaitu peserta kelas IV dengan total 29 siswa mencakup 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Adapun metode dalam studi ini ialah metode kualitatif serta kuantitatif Sedangkan untuk penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas sebanyak 4 pertemuan. Teknik yang digunakan dalam perolehan data yaitu observasi dan tes evaluasi. Tes bertujuan mengukur keberhasilan hasil keterampilan berbicara siswa dan observasi dilakukan guna mengukur kegiatan siswa serta guru dalam pembelajaran. Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan distribusi, frekuensi, persentase dan interpretasi. Berdasarkan hasil analisis data terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dimana aktivitas guru dalam proses pembelajaran yaitu pada siklus I Pertemuan 1 yaitu 39 dengan presentase 70%, pertemuan kedua yaitu 42 dengan presentase 75% dan pada siklus II pertemuan 1 yaitu 48 dengan presentase 86%, pertemuan kedua yaitu 54 dengan presentase 96%. Persentase keaktifan klasikal peserta didik pada siklus I pertemuan 1 mencapai 62%, pertemuan 2 mencapai 72% dan pada siklus II pertemuan 1 mencapai 90%, pertemuan 2 mencapai 100%. Hasil keterampilan berbicara peserta didik siklus I mencapai 62% dan meningkat pada siklus II mencapai 100%. Mengacu pada temuan hasil penelitian bisa ditarik kesimpulan bahwasanya melalui metode belajar role playing bisa mengoptimalkan kegiatan guru siswa dan hasil keterampilan berbicara siswa sehingga metode belajar role playing bisa digunakan sebagai opsi dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia Keywords: Bahasa Indonesia, model pembelajaran Role Playing, hasil keterampilan berbicara.