MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 KARANG INDAH

ABSTRAK

Aviatul Khoirun Nisa.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas nahdltul Ulama Kaliamantan Selatan
[email protected]

“Permasalahan yang dihadapi di SD Negeri 1 karang Indah adalah rendahnya hasil
belajar peserta didik pada muatan Bahasa Indonesia kelas V karena pembelajaran mengunakan
metode ceramah, pendidik jarang melibatkan peserta didik, minimnya interaksi dan bantuan
antara pendidik-peserta didik dan peserta didik-peserta didik dalam proses pembelajaran
sehingga banyak peserta didik yang pasif. Oleh sebab itu, perlu dilakukan inovasi pembelajaran
dengan menggunakan model Think Talk Write dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas
pendidik, aktivitas peserta didik dan hasil belajar peserta didik kela V SD Negeri 1 Karang
indah.”
“Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan menerapkan
metode Penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaannya dibagi ke dalam dua siklus, di mana setiap
siklus mencakup dua pertemuan dan melalui empat tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Lokasi penelitian dipusatkan di SD Negeri 1 Karang Indah, dengan
melibatkan 28 peserta didik kelas V yang terdiri dari 15 peserta didiklaki-laki dan 13 peserta
didikperempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi, dengan instrumen
penelitian berupa butir tes untuk mengukur hasil belajar peserta didik serta lembar observasi
untuk mencatat aktivitas pendidik dan peserta didik. Analisis data dilakukan menggunakan
teknik distribusi, frekuensi, persentase, dan interpretasi.” Keberhasilan penelitian ditandai
dengan tercapainya ketuntasan individu peserta didik, yaitu nilai ≥70, serta ketuntasan klasikal
≥80. Selain itu, aktivitas pendidik dan peserta didik diharapkan memenuhi kriteria minimal
"baik" atau "aktif".
Dari studi yang dilakukan, terlihat peningkatan yang cukup jelas dalam aktivitas
pendidik selama proses pembelajaran. Pada siklus pertama, pertemuan awal mencatat skor 38,
sementara pertemuan berikutnya naik menjadi 42. Memasuki siklus kedua, pertemuan pertama
mencapai 51, dan pertemuan terakhir melonjak hingga 55. Di sisi lain, aktivitas peserta didik
juga menunjukkan tren positif. Di siklus pertama, persentase aktivitas klasikal pada pertemuan
awal adalah 52,5%, lalu meningkat menjadi 61% di pertemuan kedua. Pada siklus kedua,
pertemuan pertama mencapai 82,5%, dan pertemuan terakhir menembus 93%. Tidak hanya itu,
hasil belajar peserta didik pun mengalami kemajuan. Di siklus pertama, ketuntasan belajar pada
pertemuan awal mencapai 61%, kemudian naik menjadi 71% di pertemuan kedua. Di siklus
kedua, pertemuan pertama mencatat 83%, dan pertemuan terakhir mencapai 93%.
Berdasarkan temuan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karang Indah pada tahun ajar 2024/2025. Berdasarkan
temuan ini dapat diharapkan kepada pendidik agar mengunakan model Think Talk Write
sebagai salah satu alternatif dalam upaya memudahkan proses pembelajaran sehingga hasil
belajar peserta didik akan meningkat.